Selasa, 22 Februari 2011

Perawatan Indian Star



Pemeliharaan:
Karena berasal dari negara tropis yang hampir sama musimnya dengan indonesia, pemeliharaan kura ini tidaklah terlalu sulit. Indian star harus direndam pada pagi hari pas ada matahari pagi selama 15-25 menit untuk minum dan buang kotoran. Air rendaman gunakanlah air hangat. Rendaman air sesuai dengan ukuran kura-kura, kira-kira seperempat sampai separuh tempurung. Jangan terlalu dalam karena dia adalah kura darat. Setelah buang kotoran, angkat kura ini dan taruh di tempat kering di bawah sinar matahari pagi dan diberi potongan sayuran untuk makan. Dan jangan lupa di kontrol dengan obat cacing untuk jaga seperti pakai combantrin atau vermox.
Jangan menjemur kura-kura terlalu lama:
Kalau menjemur terlalu lama kura-kura dapat mengalami dehidrasi kalau menjemur terlalu lama kura-kura dapat mengalami dehidrasi dan menyebabkan kematian, usahakan hingga badannya hangat atau memberi tempat perlindungan pada kandang kura-kura sehingga jika terlalu panas kura tersebut dapat menjauhkan diri/bersembunyi di tempat teduh.
Jangan menjemur kura-kura tanpa diawasi:
Biarpun kelihatan lambat, tapi kura-kura juga pandai melarikan diri.
Pada musim hujan gunakan lampu khusus reptil yang mengandung uva-uvb (full spectrum lamp):
Uva digunakan untuk menambah selera makan dan memproses makanan di tubuh reptil.
Uvb digunakan untuk memproses vitamin d3 pada makanannya karena reptil tidak bisa mensintesa vitamin d3 tanpa bantuan uvb. Tempat berjemur diusahakan mempunyai suhu 31-34˚c, sedang suhu kandang sekitar 28-32˚c. Gunakan termometer untuk mengukur suhu jangan kira-kira, karena kadang perkiraan kita meleset jauh.
Makanan yang baik untuk istar:
Fumak,kaktus centong,bunga sepatu,plantein (ki urat),caisim,selada,wortel,okra.
Kriteria kura darat yang sehat:
Mata bersih.Nafsu makan bagus.Badan berat.aktif.Tidak ada luka pada scute (sambungan pada tempurung).Hidung kering .Kura-kura dapat dipelihara di tempat ber ac dengan bantuan dari lampu agar tidak kedinginan.
Vitamin untuk kura-kura:
Untuk kura-kura dengan variasi makanan yang bagus, sudah cukup hanya diberi tambahan kalsium. Kalsium yang ada dipasaran sekarang ini adalah rep-cal, dapat juga diganti dengan tulang cumi/sotong yg kering.
Jika kura-kura tersebut tidak mau makan tetapi badannya tetap berat, coba rendam dengan air hangat, biasanya karena kotoran tidak mau keluar dan air rendaman jangan terlalu dalam,
Selengkapnya...

Perawatan Tegu


Tegu yang baru menetas akan memakan makanan yang sama sampai usia 1 tahun (*). Setelah itu untuk spesies Tupinambis merianae, Common name (Argentine Black and White), (Giant Tegu); and the Tupinambis rufescens, Common name (Argentine red Tegu), (Red tegu) akan berubah kebiasaan makannya.
Blue Tegu (Sampai saat ini masih dianggap Tupinambis teguixin, tapi pengklasifikasiannya belum ditentukan secara ilmiah) dan Tupinambis teguixin, Common name (Colombian Black and White), atau (Gold Tegu) akan tetap karnivora sepanjang hidupnya.
Makanan:
Semua tegu yang baru menetas adalah karnivora, yang artinya mereka hanya memakan daging. Jangkrik didust dengan vitamin, kecoa hasil ternak, ulat hongkong, ulat jerman, daging kalkun didust dengan vitamin, pingkis dan telur yang dimasak (bukan mentah) orak arik atau rebus.
Segera ambil sisa makanan agar tidak mengundang datangnya serangga, karena serangga dapat mengakibatkan stres pada reptile. Ini juga dapat membuat kandang mereka lebih bersih..
Tupinambis merianae
Tegu dewasa, untuk Argentine Black and White dan Argentine red Tegu. Mereka memakan kalkun, telur yang dimasak (bukan mentah) orak arik atau rebus, pengerat, ikan segar (bukan dari pet shop, untuk menghindari bahan-bahan kimia yang dipakai pada aquarium), anak ayam, anggur, tomat, strawberries, melon dan buah-buahan lembut yang lainnya. Pisang juga boleh diberikan, tapi bukan sebagai makanan rutin melainkan hanya sewaktu-waktu. Hal ini berkaitan dengan kandungan potassium yang tinggi (diketahui sebagai zat yang tidak berikatan dengan kalsium). Tidak lebih dari 1 kali setiap beberapa minggu. Selain itu pisang juga memiliki kandungan fosfor yang tinggi.
Blue Tegu, dan the Colombian Black and White, atau (Gold Tegu) memakan semua yang disebutkan diatas, kecuali buah-buahan. Saya juga menyarankan untuk mematikan hewan pengerat sebelum diberikan. Hewan pengerat hidup dapat menggigit tegumu.
Pilihan saya untuk vitamin dust adalah Herpitive atau Fluker’s.
Sebagai catatan dalam pemberian makan: Tegu bisa jadi agresif di kandang. Mereka dapat mengasosiasikan pemilik mereka dengan makanan. Ada beberapa cara untuk mencegah hal ini terjadi. Cara yang pertama yaitu dengan cara memberikan makan di kandang lain. Taruh makanan di kandang tersebut sebelum anda memasukkan tegu anda.
Cara lainnya yaitu dengan cara memberi makan pada malam hari atau ketika mereka berada di tempat persembunyian. Jadi dia tidak akan melihat anda dengan makanan. Cara yang pertama adalah cara yang terbaik untuk beberapa alasan. Pertama, anda memegang dia setiap hari, yang membantu dalam proses penjinakan. Alasan lainnya yaitu adalah untuk mencegah mereka tanpa sengaja memakan substrat, dan yang terakhir adalah, makanan akan tersaji lebih segar bila dibandingkan dengan pemberian makan pada malam hari.
Air:
Tegu membutuhkan air segar setiap hari, dan sebaiknya tempat minum mereka cukup besar bagi mereka untuk dapat berendam.
Kandang:
Tegu yang baru menetas dapat dipelihara di aquarium dengan panjang 50 cm, tetapi mereka akan tumbuh dengan cepat. Sedangkan yang dewasa membutuhkan tempat yang jauh lebih besar. Saya menempatkan tegu saya didalam kandang berukuran 2,4 mtr x 2,4 mtr. Didalam rumah saya menggunakan kandang berukuran 400 galon. Jika membuat sendiri kandang tegu anda, perlu diingat kalau kadal ini bersifat terrestrial (hidup diatas tanah), jadi ketinggian tidak diperlukan. Saya merekomendasikan kandang berukuran panjang 180 cm, lebar 90 cm dan tinggi 90 cm.
Kelembaban:
Tegu membutuhkan kelembaban yang tinggi yaitu sekitar 60%-70% (**) agar sehat dan bisa shed dengan sempurna. Diperlukan misting setiap hari, tetapi jika anda mempunyai cara lain untuk menaikkan kelembaban, itu tidak apa-apa. Ingatlah untuk tidak membuat substrat menjadi basah.
Substrat:
Saya merekomendasikan cypress mulch, orchid bark, Lizard litter, Repti-bark atau. eucalyptus mulch. Substrat ini tidak menghasilkan banyak debu pada saat kering maupun basah. Anda bisa sedikit memisting substrat agar debunya tidak beterbangan dan agar kelembabannya meningkat. Pastikan substrat tidak menjadi basah. Berilah tegumu makan di tempat yang tidak memungkinkan dia secara tidak sengaja menelan substrat. Jangna sampai dia mengalami penyumbatan saluran pencernaan.
Lighting:
Disarankan untuk memakai lampu ultraviolet full spectrum. Cahaya yang memancarkan UVB adalah suatu keharusan untuk reptil ini. Lampu ultraviolet penting untuk pembentukan vitamin D3, yang diperlukan untuk metabolisme kalsium. Sebagian orang mengatakan dengan menambahkan vitamin D3 kedalam makanan akan menggantikan UVB, tetapi saya tidak berpendapat demikian. Saya memang menggunakan vitamin dust, tetapi bukan sebagai pengganti dari sinar UV. Temperatur titik berjemur maksimum 430C dan sisi teduh 210C. Saya tidak menyarankan pemanasan dengan cara apapun pada sisi teduh kandang.
Note dari penulis:
* Di habitatnya, Argentine Black & White dan Red tuh hibernasi pas menjelang musim dingin sampai sekitar 7 bulan. Yang berarti mereka tidur dan berhenti makan. Karena di Indonesia ga ada musim dingin, jadi mereka ga hibernasi dan ga berhenti makan. Karena alesan itu, jadi mereka akan jauh lebih cepet dari usia 1 taun untuk mulai makan buah dan sayuran. Jadi pas tegu lo umur 3 bulan, mulai kasi aja buah n sayuran, taro barengan sama jangkrik, ulet hongkong/jerman, ikan atau apapun yg biasa dia makan pas kecil. Klo ga mau ya coba aja kasi setiap beberapa hari sekali sampe dia mau.
** Care sheet ini dibuat sama orang bule yg tinggal di amrik, yang kelembabannya rendah, jadi dia menyarankan buat dimist buat naikin kelembabannya. Tetapi karena kelembaban di Indonesia ga jauh beda sama habitat tegu (amerika selatan), jadi ga perlu dimist.
Ditulis oleh Bobby Hill, breeder tegu.
Selengkapnya...

Perawatan Gecko


Nama: Fat Tailed gecko
Nama latin: Hemitheconyx caudicinctus
Seperti Leopard gecko (Eublepharis macularius), Fat Tailed Gecko adalah jenis gecko yang mempunyai kelopak mata, dari Famili gekkonidae dan subfamili Eublepharinae. Memiliki bentuk tubuh dan ukuran yang mirip dengan LG, tapi mempunyai cara beradaptasi yang berbeda dengan LG. Secara umum Fat Tailed Gecko adalah jenis yang sangat jinak, sedikit pemalu dan bersikap berbeda terhadap manusia yang dibanding dengan LG. Biasanya Fat Tailed Gecko yang baru saja datang akan kelihatan strees karena belum terbiasa dengan tempat baru nya. Tapi setelah beberapa lama dia akan mau kalau ditaruh di tangan.
Fat Tailed Gecko
{Negara Asal: Africa Barat , penyebaran meliputi Senegal sampai Cameroon sebelah Utara

{Habitat Tempat Tinggal: Padang Rumput, Bebatuan di bukit, Hutan terbuka, tepian-tepian sungai.Size: Panjang 8-10 inches.
{Kebiasaan: Fat tailed geckos adalah binatang malam. Mereka biasanya agak jinak dan sedikit pemalu.Larangan: Jangan menempatkan lebih dari 1 Jantan dalam satu kandang.
{Penampilan: Fat tailed geckos dibagi dalam dua Patern- Pertama: Dengan strip putih dipunggungnya, Kedua: Tanpa Strip di punggung. Warnanya biasanya terdiri dari beberapa warna, yang paling sering adalah warna gelap dan terang.
Fat Tailed Gecko (Orange_


{Bentuk Badan: Dengan Ekor yang gemuk paling mudah dikenali (fungsinya untuk menyimpan makanan).
{Kandang: Fat Tailed Geckos memerlukan Aquarium ukuran minimum 10 Galon, untuk satu ekor.Aksesories: kotak persembunyian, tanaman hidup, batu, Batang kayu.
{Alas: Orchid bark, cypress mulch, coconut fiber bedding, or peat moss bisa digunakan untuk mempertahan kelembaban.
{Temperatur: Di siang hari suhu bekisar 29-32 C, Menjelang Malam hari harus diturunkan menjadi 24-27 C. Pemanas sangat diperlukan didalam aquarium,tetapi bisa memakai lampu dop, (biasanya Nocturnal dop ), Tidak perlu memakai Lampu UV (ultra Violet ).
Kelembaban yang diperlukan sangat tinggi lebih dari 50%, dijaga dengan menyemprotkan sekeliling Aquariums dengan air, dan juga dengan menyediakan tempat air didalam Aquarium, atau juga bisa menempatkan spon yang sudah dibasahi di taruh di dalam kotak.
{Pemberian Makan: Fat tailed geckos dapat diberi makan jangkrik dan mealworms. Fat tailed geckos dewasa bisa diberi makan superworm atau maxworm.untuk dewasa pemberian makan cukup 2 atau 3 kali sehari, untuk masih bayi bisa 1 atau 2 kali sehari. Sebelum memberi makan sangat dianjurkan untuk memberikan tambahan vitamin yang berisi kalsium dengan cara diolesikan ke jangkrik atau mealworm.
{Musim kawin: December , Telur akan menetas dari 15 s/d 40 hari setelah perkawinan. Jumlah nya biasanya 5 clucthes.
{Cara Penetasan Telur: Suhu yang ideal untuk penetasan 26.7 -34.4 C, Temperature Sex Determined (TSD ) 26.7C = Betina, 30 C = ¼ dari total telur adalah Jantan, 32.2C = JantaN
Selengkapnya...

Kamis, 03 Februari 2011

Asal-usul Kucing Sphinx

Kucing SphynxBerbeda dengan sphinx yang berupa patung di Mesir, yang menjaga agar piramid yang berisi “mayat” dan harta benda para penghuni piramid, sphinx yang satu ini adalah sejenis kucing langka yang katanya berasal dai Amerika Utara, Kanada. Sphinx biasa disebut kucing aneh karena tidak memiliki bulu satupun pada kulitnya! Yang tentu aja membuatnya menjadi tak tahan dingin seperti “teman-teman”-nya yang lain. Kupingnya yang panjang merupakan ciri khas dari kucing yang masuk dalam daftar hewan langka.
Beberapa meneyebutnya sebagai hasil perkimpoian sedarah dari bangsa indian Aztek di benua Amerika. mungkin karena itu akirnya kucing ini mendapat karma yang mengakibatkan tubuhnya menjadi peka terhadap suhu yang berubah disekelilingnya.
Kucing Ras Sphynx (dahulu bernama Canadian hairless) adalah ras dengan kucing yang mempunyai bulu pendek atau sedikit sekali. Bulu kucing tersebut sangat halus seperti lapisan tipis pada kulit. Ras ini dihasilkan dari kucing-kucing yang mengalami mutasi genetik. Jumlah kucing ras ini juga masih sangat terbatas.
Sejarah
Selama beberapa ratus tahun terakhir, kucing tanpa bulu secara spontan terlahir dari kucing-kucing domestik berbulu pendek. Mutasi alamiah ini terjadi secara spontan. Kucing-kucing yang mengalami mutasi ini ditemukan di beberapa tempat seperti Kanada, Perancis, Maroko, Meksiko, Rusia, Australia dan Amerika. Tetapi kucing-kucing tersebut tidak pernah dikembangkan menjadi satu ras khusus dan sebagian besar mati akibat kurangnya perawatan atau karena berbagai masalah pengembangbiakan.
Pada tahun 1960 sepasang kucing lokal Kanada yang berbulu pendek melahirkan anak-anak tanpa bulu. Sejak saat itulah program pengembangbiakan kucing-kucing tanpa bulu tersebut dimulai. Pada tahun 1970 Cat Fanciers Association (CFA) memberikan status kucing tersebut sebagai Ras “Canadian hairless”. Tetapi setahun kemudian CFA menarik kembali keputusannya karena ada masalah kesehatan dan perkembangbiakan ras tersebut. Pada saat itu gen yang berhubungan dengan ketiadaan bulu dianggap mematikan (letal). Akhirnya kucing-kucing dan keturunannya tersebut menjadi punah.
Pada tahun 1975, pemilik sebuah pertanian di Minnesota bernama Milt dan Ethelyn, mempunyai seekor anak kucing tanpa bulu yang lahir dari kucing normal di pertanian mereka yang bernama Jezabelle. Tahun berikutnya kembali lahir kucing tanpa bulu dari Jezabelle. Kedua anak kucing ini diberi nama Epidermis dan Dermis. Dermis dan Epidermis dibeli olah seorang breeder kucing dari Oregon bernama Kim Mueske. Keturunan Dermis dan Epidermis disebut sebagai garis keturunan Pearson.
Sementara itu seorang breeder lain dari Minnesota yang bernama Georgiana Gattenby juga mencoba mengembangkan ras kucing tanpa bulu dari induk lain bernama Pearson yang juga menghasilkan anak tanpa bulu. Ia mengawinkan kucing-kucing tersebut dengan ras Devon Rex untuk memperkuat sifat-sifat genetiknya. Keturunan kucing-kucing ini terbukti sehat dan diberi nama Sphynx. Nama tersebut diambil dari Sphinx besar yang ada di Giza, Mesir.
Tahun 1978, seorang breeder kucing di Kanada bernama Shirley Smith menyelamatkan seekor kucing jantan, tanpa bulu yang diberi nama Bambi. Bambi kemudian dikebiri (steril) dan dipelihara sebagai kucing kesayangan. Setahun kemudian induk Bambi melahirkan dua ekor kucing tanpa bulu yang diberi nama Punkie dan Paloma. Pada tahun 1983, Smith mengirimkan Punkie dan Paloma kepada Dr. Hernandez di Belanda untuk dikembangbiakkan. Dr. Hernandez juga mengawinkan kedua kucing tersebut dengan kucing Ras Devon Rex. Ia juga menemukan fakta bahwa gen tanpa bulu lebih dominan dari pada gen bulu keriting seperti pada ras Devon Rex, tetapi resesif terhadap gen berbulu pada kucing normal.
Kucing-kucing keturunan Punkie, Paloma dan Pearson (Dermis dan Epidermis) inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan Ras Sphynx. Keempat kucing itulah yang menjadi nenek moyang sebagian besar Kucing Sphynx yang ada saat ini.
CFA mulai menerima registrasi Ras sphynx pada tahun 1998 dan pada tahun 2000 telah terdaftar 120 ekor kucing ras Sphynx di CFA.
Bentuk dan Ciri Kucing Sphynx
Panjang badan sedang, tegap dan membulat di daerah perut seperti tabung serta dada lebar. Kepalanya lebih panjang dibanding lebarnya dan berbentuk segitiga. Dahinya rata dan tulang pipi menonjol, hidung pendek dengan lekukan yang jelas atau hanya sedikit lekukan. Dagu tegas dan sedikit kumis, pendek atau sama sekali tanpa kumis.
Telinganya besar, lebar pada bagian bawah dan berdiri tegak, bagian dalam telinga tidak berbulu. Mata berbentuk bulat lemon dengan ujung bagian luar mengarah ketelinga dan terbuka lebar, semua warna mata diakui dan tidak perlu sesuai dengan warna bulu. Leher panjang, bulat dan berotot.
Kaki panjang dan proposional dengan ukuran tubuh, kaki depan lebih ramping dan lebih pendek dari kaki belakang, jari kaki panjang dengan telapak kaki tebal. Ekor panjang dan berbentuk cambuk, diujung ekor ditemui sedikit bulu menyerupai ekor singa. Kulit seluruh tubuh dengan sedikit bulu bertekstur sangat halus, berkerut dibagian kepala, badan dan kaki. Pada anak kucing jumlah kerutan pada kepala dan kulit lebih banyak.
tongberisi.blogspot.com
Selengkapnya...

Perawatan blood python

Nama : Blood Pythons
Nama Latin : Python curtus
Ukuran : Jantan Dewasa 1 s/d 1.8 mtr. Betina Dewasa 1.5 s/d 2.5
Umur : lebih dari 20 thn dalam peternakan (penangkaran )
Sifat Secara Umum : Blood pyton yang masih muda, sangat mudah takut, terkejut dan sedikit pemalu, tetapi setelah beradaptasi dengan lingkungan di sekitar, maka mereka akan menjadi ular yang jinak.
Kadang : Seperti halnya ular Retic, kandang yang diperlukan sama halnya dengan mereka, hanya saja Blood yang masih mudah memerlukan tempat sembunyi yang telah diisi dengan sphagnum basah. Ukuran adalah 0.5 รข€“ 1.2 mtr, apabila Blood pyton sudah mencapai panjang 2 mtr maka kandang yang diperlukan adalah 1.8 mtr x 0.9 mtr.
Aksesories: Blood pythons suka sekali dengan berendam di dalam air, disaranjkan untuk menaruh kotak air di dalam kandang. Karena mereka memerlukan kelembaban yang tinggi.
Kebersihan : Blood pythons cenderung sedikit kotor daripada ular jenis Boa yang lain. Jadi sanagt disarankan untuk membersihkan setiap hari. Perlu diingat sebelum memutuskan untuk membeli ular jenis ini, anda harus bersedia membersihkan kandangnya setiap hari.
Pemberian Makan : Sama halnya dengan memberikan makan kepada retic dan burmese yaitu gunakan penjapit. Ular ini sangat kuat sekali dengan panjang 1.5m dapat mengalahkan burmese yang berukuran 3.5 mtr, jadi sangat disarankan untuk tidak memberikan makan dengan tangan langsung.
Penanganan; Ular blood yang masih muda sangat mudah strees apabila sering dipegang. Disarankan untuk beradaptasi dengan ular ini agar lebih mudah penanganannya.
Selengkapnya...